Sunday, March 10, 2013

Muniem Idris Membantah Novum Pak De

TEMPO InteraktifJakarta:Meski Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (4/3) telah memanggil saksi ahli perkara terbunuhnya peragawati Dice Budiasih, namun pelaku pembunuhan yang menggegerkan pada 1986 itu belum diketahui. Dr. A Mun'iem Idris, saksi ahli yang ahli forensik itu, membantah novum yang diajukan tim pengacara Mochammad Siradjuddin alias Pak De, terpidana perkara itu, yang menyebutkan ada proyektil lain yang ditemukan dalam tubuh Dice selain kaliber 22 SNW. 

Penasehat hukum Pak De mengajukan peninjauan kembali dengan novum (bukti baru) ke pengadilan. Mun'iem Idris dalam majalah itu mengungkapkan ada luka tembakan lain yang berasal dari kaliber 38 SNW. Namun, ia mengaku mengutip pernyataan Wakadispen Polda Metro Jaya Mayor Hanif Akbar yang dilansir surat kabar waktu itu. "Kalau mau menghadirkan saksi ahli harusnya memanggil Pak Hanif," kata Mun'iem usai sidang. Mun'iem bersikukuh, temuan forensiknya hanyalah proyektil kaliber 22 SNW dari lima luka dalam tubuh Dice. Dari lima luka itu, hanya tiga yang menyisakan peluru kaliber 22 SNW. Dua luka lagi, kata Mun'iem, proyektilnya hancur. Luka yang menewaskan Dice berasal dari tembakan kaliber 22 SNW yang biasa digunakan untuk berburu. Lima luka itu terdapat di bawah telinga, leher, ketiak, bahu dan punggung yang semuanya di tubuh bagian kanan. 

Untuk mengidentifikasi proyektil itu, kata Mun’iem sangat mudah. Kaliber 22 SNW meninggalkan luka sedalam 6 milimeter. Sedangkan luka kaliber 38 SNW menghasilkan luka sedalam 9 milimeter. Karenanya ia menolak hadir dalam sidang yang seharusnya digelar pekan lalu. Alasannya, sebagai saksi ahli, Mun'iem meminta dibayar. Karena tidak tercapai kesepakatan, Mun'iem mogok sidang. Namun, ia enggan menyebutkan jumlah bayaran yang diterima dari tim pengacara Pak De. 

Duduk di kursi ahli, lelaki berkulit putih yang tampak tua dengan kacamata dan rambutnya yang mulai memudar, menjawab pertanyaan penasehat hukum Pak De, Hakim Ketua Bachtiar dan Jaksa Penuntut Umum Agnes Triana dengan terbata. Para pegacara tampak kehabisan pertanyaan saat Mun'iem mengatakan pernyataannya di Gamma dikutip dari Mayor Hanif. 

Pengadilan siang itu juga menghadirkan saksi lainnya, Zaenal Abidin, 31 tahun, tetangga Pak De yang melihat Pak De keluar dengan orang tak dikenal dan menguji jimat karena profesinya sebagai paranormal. Zaenal juga mengaku mendengar letusan petasan saat melihat Pak De berputar ke belakang rumah. 

Pengadilan akan dilanjutkan minggu depan dengan rencana menghadirkan saksi lainnya, yakni Sony--nama samaran untuk seorang polisi berpangkat sersan yang bertugas di Polda Metro Jaya--yang mengaku disuruh atasannya menghabisi nyawa Dice. Juga Mayor Hanif Akbar dan Lulu Maydiawati istri Djamaluddin, tetangga Pak De yang membuat kesaksian Dice keluar rumah dengan lelaki kurus berkulit kelam pada 4 September 1986 itu. 

Djamaluddin meninggal dunia sesaat setelah Pak De keluar dari LP Cipinang 20 Desember 2000. "Lulu pernah mengatakan suaminya ketakutan ditangkap polisi karena membikin kesaksian palsu, sebelum ia meninggal," kata Andar Situmorang, pengacara Pak De. 

Kasus pembunuhan Dice sempat menggegerkan Jakarta pada 1986. Banyak rumor beredar mengaitkan tewasnya Dice dengan Keluarga Cendana. Dice yang model dan peragawati diduga menjalin hubungan gelap dengan Indra Rukmana, menantu bekas Presiden Soeharto, pengusaha Sudwikatmono dan Kepala Staf TNI AU Suwoto Sukendar. Menurut Pak De, Dice sempat cekcok dengan Suwoto sebelum meninggal, karena tak diizinkan mengikuti kontes peragaan busana di Hotel Borobudur. 

Pak De mengaku hubungannya dengan Dice sudah seperti anak dengan bapaknya. "Kalau ada apa-apa, dia selalu cerita ke saya," kata Pak De usai sidang. Andar menguatkan, saat kejadian Pak De berada di rumahnya di Jalan Haji Husen Susukan, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Sedangkan Dice, ditemukan tewas di dalam mobilnya di Jalan Dupa, Kalibata, Jakarta Selatan. "Jarak susukan ke Jalan Dupa tidak mungkin ditempuh dalam waktu satu jam, karena Cililitan selalu macet dari dulu," kata Andar. (Bagja Hidayat)

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls